Perekonomian Merangin |
Daerah ini terpencil, dengan beberapa jalan dan wilayah pegunungan
yang terjal. Daerah ini memiliki banyak budidaya pertanian dan tutupan
hutan. Delapan puluh persen daerah Merangin terletak di ketinggian lebih
dari 1.000 meter (m). Kabupaten ini beriklim tropis dan udara sejuk
dengan suhu udara rata-rata berkisar 22ÂșC. Kecamatan Sungai Tenang
memiliki daerah seluas 820.1 km2 dan terletak 206 km dari
Bangko, ibu kota kabupaten. Jarak tempuh berkendara dari Bangko ke
Rantau Suli sekitar 8 jam di jalanan beraspal dan tanah.
Denyut perekonomian utama di desa Rantau Suli dan daerah sekitarnya
berhubungan dengan pertanian dan kehutanan. Hasil panen utama adalah
kayu manis, kopi dan nilam. Kayu manis terkadang dipanen di desa untuk
membantu penduduk menutupi pengeluaran khusus, seperti biaya pernikahan
atau sekolah. Kopi dan nilam merupakan tanaman utama yang bernilai
ekonomi tinggi (key cash crops). Banyak penduduk desa yang
menanam tanaman lainnya seperti padi, kentang, cabai, pisang, dan
sayuran lainnya untuk konsumsi mereka sendiri.
Dengan hutannya yang luas, mencakup 46,25 persen dari total daerah,
ekosistem hutan Merangin memiliki pengaruh sosioekonomi dan lingkungan
hidup yang signifikan terhadap kabupaten. Sebagai contoh, banyak orang
yang menggunakan rotan untuk pembuatan kerajinan tangan dan perlengkapan
rumah tangga, dan kayu cendana digunakan untuk membuat kosmetik dan
obat-obatan. Selain menjadi sumber perikehidupan bagi masyarakat
sekitar, hutan juga memberikan layanan lingkungan hidup sebagai fungsi
hidrologis, pencegah banjir, pengendali erosi, pencegah gangguan air
laut dan memelihara kesuburan tanah. Pentingnya layanan tersebut dapat
dilihat dalam dampak deforestasi (penghilangan hutan): sebagai contoh,
konversi dan perambahan hutan di hulu dan wilayah tangkapan air Tapir
Barat untuk perkebunan kelapa sawit telah mengarah pada penurunan aliran
air sungai ke pembangkit listrik mikrohidro.
Sebagian besar deforestasi di Merangin terjadi antara tahun 2006
hingga 2011 di sepanjang jalan arteri dan jalan kolektor di seluruh TN
Kerinci Seblat. Sebagai tambahan, menurut Otorita TN Kerinci Seblat,
tuntutan yang tinggi untuk tanah pertanian dan perkebunan, aksesibilitas
yang mudah ke daerah, tingkat perekonomian yang rendah, tingkat
pendidikan yang rendah di antara angkatan kerja, dan kurangnya
ketenagakerjaan non-pertanian di luar sektor perkebunan merupakan
faktor-faktor utama yang menggerakkan perambahan hutan.
Perambahan hutan memiliki dampak pada sektor-sektor lain. Sebagai
contoh, tingkat aliran air sungai yang masuk ke fasilitas pembangkit
mikrohidro sering tidak stabil, dan tingkat aliran air yang lebih rendah
menghasilkan tenaga yang lebih kecil. Terdapat juga beberapa aktivitas
kehutanan ilegal, termasuk penebangan pohon, perdagangan kayu balok, dan
pertambangan. Pencurian produk hutan bukan berupa kayu dan perburuan
satwa juga merupakan isu di Merangin.
http://gp.mca-indonesia.go.id/about-gp/our-districts/district-of-merangin-jambi-province/
Tuliskan komentar anda