BEKAWAU merupakan kesenian tradisi yang sudah ada dari
sejak sebelum datangnya pemerintahan Jepang
Saat ini banyak yang tidak mengenal kesenian tradisi Bekawau. Tradisi ini
adalah tradisi menyanyikan lagu berbahasa daerah pada saat acara-acara
tertentu. Tradisi ini ternyata kini hanya ada satu nenek yang masih bisa
memerankannya. Mirisnya kesenian Bekuwau ini hampir terancam punah, karena
tidak ada yang bisa memainkan kesenian asli dari Provinsi Jambi ini.
Seni Bekawau Desa Pulau Aro |
“Mak jamila juga tidak tau kenapa dia bisa melakukan Bekuwau, hanya dalam
mimpi, dia bisa memainkanya,” ujar Kepala Seksi Penyajian dan Penyebaran
Informasi Taman Budaya Jambi (TBJ) kepada Jambi Ekspres, Senin (3/11).
Jefri juga mengatakan kesenian ini merupakan sebuah cerita nyata dari
peristiwa yang pernah terjadi dimasyarakat Desa Pulao Aro yang terletak di
Kabupaten Merangin.
“Kesenian ini merupakan cerita nyata, dan diceritakan melalui kesenian
tradisi yaitu bekuwao,” katanya.
Kesenian Bekawau masih sering dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan adat,
seperti pindah rumah, sunatan anak dan sebagainya. Yang melakukannya hanya Mak
Jamilah yang bisa. “Bekawau ni masih sering dilakukan, hanya saja yang bisa itu
cuma Mak Jamila,” ungkap Kasi Penyajian dan Penyebaran Informasi TBJ.
Disebutnya lagi bahwa Mak Jamila sangat ingin mewariskan kesenian tradisi
bakuwau ini kepada keturunanya, keluarganya, maupun masyarakat setempat, namun
dengan perkembangan zaman, banyak generasi muda yang sudah apatis terhadap
kesenian tradisi yang dimilki oleh kabupaten Merangin. Oleh sebab itu sampai
saat ini yag hanya bisa memainkan kesenian ini hanyalah Mak Jamilah.
“Ia (Jamila red) dalam lubuk hati yang paling dalam ingin mewariskan tradisi
ini, saat ini banyak yang sudah cuek, tidak mau tau dengan kesenian tradisi
bekuwao, hal ini salah satu kendala untuk bisa melestarikan kebudayaan kesenian
bekuwao ini.”sebut Jefri.
Mak Jamila yang berasal dari Desa Pulau Aro, Kabupaten Merangin ini, seolah
mengajak masyarakat Jambi untuk tidak membiarkan kesenian tradisi Bekawau punah
di Negeri sendiri. Nenek ini merupakan salah satu Maestro Kesenian Tradisi
Jambi yang harus mendapatkan sebuah penghargaan oleh pemerintah daerah
khususnya Pemerintah Kabupaten Merangin.
“Untuk dapat melestarikan kesenian tradisi Bekuwao. Dengan kesenian Bakuwau
ini, maka kita akan berupaya agar kesenian ini, bisa mendapatkan sebuah
penghargaan oleh negara dengan dijadikannya sebagai Warisan Budaya tak benda
dan kita akan mengupayakan itu,” ucap Jefri
Pada tanggal 27 April 2014 yang lalu dalam rangkaian kegiatan Festival
Teater Remaja Jambi. Taman Budaya Jambi (TBJ) telah menampilkan kesenian
tradisi Bakuwau ini. “Dalam waktu dekat pada bulan Januari dalam rangka Ultah
Jambi, Mak Jamilah akan kita tampilkan dan kita langsung rekaman, dan
akan membuat CD nya,” tandasnya.
Jambiupdate.com
Tuliskan komentar anda